Seorang penerjemah haruslah memiliki skill yang mumpuni baik itu Soft Skill ataupun Hard Skill. Dalam hal ini penerjemah harus mampu memahami kondisi yang di alami. Berikut penjelasan singkat tentang fungsi keduanya.
A. PERANGKAT
LUNAK (soft skill)
Keterampilan, Kecermatan, kebenaran, keakuratan, keberterimaan, keterbacaan dan kecepatan.
Untuk dapat
melakukan suatu pekerjaan dengan baik kita harus mencintai apa yang kita
kerjakan. Kecintaan terhadap bahasa yang kita pelajari menjadi syarat mutlak
seorang penerjemah yang baik.
Kemampuan seorang penerjemah sebaiknya mampu menguasai lebih dari satu bahasa dan harus disertai
dengan kemampuan menyampaikan apa yang dikuasai ke dalam bentuk tulisan. Kemampuan
linguistik juga menjadi syarat untuk menjadi penerjemah yang baik. Seorang
penerjemah yang baik sebaiknya memiliki pengetahuan linguistik atau bahasa yang
baik, baik dari segi teori maupun praktis. Pengetahuan linguistik umumnya dapat
didapatkan di bangku kuliah, namun mengenyam pendidikan dalam bidang linguistik
di universitas bukanlah harga mati untuk menjadi penerjemah namun bisa didapatkan
melalui membaca buku-buku yang berkaitan dengan bidang ini.
Menerjemahkan suatu tulisan dari satu bahasa ke bahasa lain
bukan semata-mata hanya menerjemahkan arti tulisan tersebut, namun kita juga
harus mengetahui padanan kata yang tepat dalam menerjemahkan dan menuangkan
kata-kata ke dalam bahasa target dengan dinamik dan luwes.
B.
PERANGKAT KERAS (hardwarel)
Peralatan/media, Kamus (umum, idiom, istilah selingkung,
slang, khusus bidang masing-masing ilmu)
hasil penerjemahan yang maksimal bukan sekedar tergantung pada orang/human tetapi juga alat bantu/media yang digunakan sebagai alternatif perbendaharaan kata yang sesuai dengan kaidah penerjemah.
Interpreter system adalah suatu sistem Penterjemah bahasa
yang terdiri dari Headset/ earphone untuk Pennerjemah. Teknologi dalam bidang penerjemahan adalah ‘Google
Translator’. Kamus antar bahasa atau makna bahasa The Oxford Dictionary.